Selasa, 01 April 2014

Tentang Chairil Anwar Si Zeus bagi penyair

Kau Satu-satunya
Oleh : Khamerer Nebti
Demi sang malam yang tak nampak
Kau lesu bagai daun berwarna kuning yang berguguran
Kau hilang tak terarah
Langkahmu palsu
Selangkah lagi kau berpijak, jatuhlah tubuhmu
          Medan, Sumatera Utara
          Disana kau di lahirkan
          Dengan seorang ibu yang memanjakanmu
          Memujamu bagai sang Zeus
          Tapi kau sering murka layaknya Cyclops
Tak ada yang mampu menjadikanmu sebagai robot
Bagaimana mungkin sang merpati yang hilang mampu menimangmu?
Sedang kau ? Tak mau peduli!    
Hanya segudang asap yang kau genggam
Masuk melalui tulang-tulang menembus jantung
          Semuanya tahu, kau satu-satunya dan hanya satu
          Kaupun tahu itu!
          Itu sebabnya kau raja dari segala titik
Berlari bersama sang mawar-mawar cantik      
Terpesona dengan indahnya bibir merah
Melekuk ranting-ranting melati
Kau diam dalam tawa

Kau satu-satunya pelukis sang putih sejati

2 komentar:

  1. kalau chairil anwar kau katakan sebagai raja dari segala titik, yang kutangkap adalah rasa dalam karya sastra yang didalamnya ada puisi (geguritan=dalam bahasa jawa), cerpen(cerkak=dalam bahasa jawa), novel, lalu bagaimana dengan syair gus mus , gurit R.Intaya "aku turuning pujangga", bagaimana dengan pram dengan rumah kacanya. apakah mereka hanya sebagai koma yang mengelilingi titik?????? :-)

    BalasHapus
  2. Yang saya maksudkan bukan itu. Setiap penggemar punya rasa tersendiri pada setiap orang yang di kagumi. Begitu pula aku, tak bisa dipungkiri jika aku menganggap dia sebagai raja dari segala titik, karena dia mampu menggandeng beberapa wanita, dia mampu menuliskan kisah hidupnya dalam bait-bait puisi yang sederhana tapi penuh pesona.

    BalasHapus