Minggu, 06 April 2014

Kekasihku

To        : Seseorang yang sedang berjuang untuk meraih kebahagiaan masa depan.
From   : Seseorang yang menanti pinanganmu.
Semarang, 28 Maret 2014
Pukul 01:54

Pangeran Tak Kuda Putih
Masih ku ingat dengan jelas saat itu. Tengah hari, setelah selesai salat Dhuha, kau datang dengan penampilan apa adanya, tapi kau mengagumkan dengan dengan peci warna hitam yang kau kenakan. Kemudian kau duduk disampingku, dan kau mulai merayuku dengan kata-kata indahmu yang tak ku mengerti. Bagiku yang masih polos, meski aku sudah berada di  bangku SMA, kata-kata itu sulit untuk ku cerna. Tapi, secara berlahan kau jelaskan hal itu padaku. Bahwa kau berjanji akan menjagaku, mencintaiku, dan memperhatikanku. Betapa kau tersanjung dan gagap dengan jantung yang berdetak cepat. Aku seakan melayang tinggi menuju langit biru diangkasa. Ku genggm jari jemariku, ku tarik nafasku. Setelah semua sukses, aku tertawa dan tersenyum kegirangan. Bertanda aku sedang jatuh cinta. Dedaunan menari, anginpun bernyanyi dan malaikat-malaikat cinta menaburkan bubuk-bubuk cinta di setiap sudut. Langit menyapaku, dan awan-awan menggiring langkahku. Betapa semua begitu mengagumkan. Trimakasih kekasih...
Aku bahagia, aku sangat bahagia. Trimakasih kau telah hadir dengan sejuta kebahagiaan yang tiada tara.
Aku sangat mengagumimu, aku sangat menyayangimu, dan aku sangat menghormatimu. Dengan segala perhatian dan pengorbanan yang kau berikan padaku, dengan segala kasih sayang dan cinta yang kau persembahkan untukku. Aku sangat bahagia dan sangat mencintaimu. Kini hatiku telah luluh oleh hati sucimu. Pikiranku hanya tertuju kepadamu. Mungkinkah ini sebuah takdir yang telah diberikan Tuhan untukku kepadamu. Kau adalah sang pangeran tanpa kuda putih, kau juga sang pangeran tanpa pedang yang tajam. Tapi kau adalah sang pengeran dengan senyum manis dan tanggung jawab besar kepadaku. Kelak apabila telah tiba waktunya, aku yakin kau akan mengucapakan janji suci kepada Tuhan dengan menyebut nama kita. Kau lingkarkan cincin emas di jari manisku. Lalu ku cium tangan kananmu dengan pengormatan bahwa aku telah sah menjafi bagian dari hidupmu. Amin.
Lovely,
Nebty Swift



Tidak ada komentar:

Posting Komentar